In House Training; Bantuan Hidup Dasar Bagi Karyawan RSUD dr. Harjono Ponorogo
![]() |
| Direktur dr Priyo Langgeng T MM memberi sambutan sekalikgus membuka secara resmi In House Traning; Bantuan Hidup Dasar bagi karyawan RSUD dr. Harjono Ponorogo |
"Bantuan Hidup Dasar adalah pertolongan medis sederhana yang dilakukan pada pasien atau korban yang mengalami henti jantung dan henti napas sebelum diberikan pertolongan medis lanjutan" begitu sambutan Basri ketua panitia In house training tentang BHD (Bantuan Hidup Dasar) pada acara pembukaan, acara tersebut diperuntukan bagi security, sopir, cleaning servis, karyawan non perawat, karyawan non medis, dan pegawai lain (kantin, pengurus masjid, dan pihak ke 3) yang berada di area RSUD Harjono Ponorogo. Acara pembukaan dihadiri seluruh peserta, direktur, wakil direktur, pelatih atau instruktur, jajaran manajemen, dan undangan lain.
![]() |
| Basri selaku ketua panitia melaporkan kegiatan diahadapan direktur RSUD dr. Harjono Ponorogo dan undangan |
Mengapa security, cleaning servis, sopir, karyawan non perawat, karyawan non medis, dan pegawai lain kantin, pengurus masjid, atau orang yang saban hari berkutat di RS perlu dilatih beginian?
Kecelakaan tidak memandang waktu, orang dan tempat. Bisa saja kecelakaan itu justru terjadi di Rumah Sakit dimana tersedia segala peralatan medis dan tenaga medis serta para medis. Insiden itu mungkin lebih banyak terjadi diluar kawasan perawatan atau di sekitar rumah sakit. Apabila terjadi insiden di area ini kepada siapa harus dimintakan pertanggung jawaban,
Menurut direktur RSUD dr Harjono Ponorogo drg. Priyo Langgeng T, MM, kecelakaan mungkin saja terjadi ketika seseorang baru memasuki areal rumah sakit. Mungkin calon pasien terjatuh atau pingsan karena lemahnya kondisi tubuh sebelum sampai di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Siapa yang bisa menolong pasien sedangkan dokter dan perawat stand bye di bagian dalam Rumah Sakit. Pada situasi dan kondisi seperti inilah diperlukan peran petugas non medik seperti satpam, cleaning servis, dan tukang parkir dalam posisinya terdekat dengan korban.
Pelatihan Bantuan Hidup Dini diikuti Satpam, cleaning service, juru parkir, sopir dan pegawai lain yang terkait dengan pelayanan di rumah sakit. Tujuan kemampuan kegawat daruratan diberikan kepada pegawai non medis dimaksudkan untuk melakukan pertolongan pertama kepada pasien terutama kasus emergency sejak masuk melalui pagar dan di sekeliling areal rumah sakit. Kecepatan pertolongan pertama kepada korban sangat menentukan keselamatan jiwa. Keterlambatan pertolongan akan membuat kondisi fatal. Oleh karena itu agar warga yang datang berobat ke institusi keesehatan mendapatkan pelayanan paripurna dan terhindar dari insiden yang tidak diinginkan maka perlu dilakukan pelatihan para pegawai non medis tersebut.
![]() |
| Pembukaan diatandai dengan penyematan tanda peserta pelatihan perwakilan karyawati dan karyawan |
![]() |
| Pengalungan tanda pengenal pada peserta karyawan |
Kepada seluruh peserta di berikan kartu nama (ID Card) sebagai bukti bahwa mereka mengikuti pelatihan Kartu tersebut bisa digunakan ketika mereka akan memberikan bantuan pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan. Dengan menunjukan ID Card kepada pihak Kepolisian atau masyarakat mereka dengan diberi kewenangan melakukan pertolongan pertama sebelum korban di evakuasi, selain ID Card rencananya mereka juga akan mendapatkan sertifikat setelah lulus mengikuti ujian akhir nanti.
![]() |
| Pembacaan doa |
Acara pembukaan ditutup dengan pembacaan dari salah satu peserta (sopir ambulan) dengan harapan semoga dalam pelatihan nanti ilmu dan ketrampilan yang diterima bisa bermanfaat dan bisa lancar tanpa ada gangguan yang berarti
Dan berikut foto-foto kegiatan tersebut ;
Akreditasi ...... Kita Pasti Bisaaaaaaa......
















Komentar
Posting Komentar