Akreditasi Adalah Perubahan Budaya

Ponorogo, 01/06/2015

"Akreditasi adalah perubahan, perubahan budaya, bukan perubahan gedung, bukan perubahan dokumentasi" begitu sambutan direktur RSUD Harjono drg. Prijo Langgeng T, MM kemarin pagi.

Perubahan tersebut dalam bentuk budaya kerja, budaya disiplin, budaya sopan-santun, budaya tertib, budaya malu, budaya dalam pelayanan dimana pasien dan pengunjung adalah raja yang harus dilayani dengan sebaik-baiknya. Lebih lanjut direktur dalam sambutannya mencontohkan bagaimana tertip administarasi, tertib dalam jam kedinasan antara datang dan pulang, tertip keuangan, tertib laporan, tertib dalam prosedur bekerja.

Merubah budaya untuk tidak merokok di area rumah sakit baik pegawai dan pengunjung yang selama ini masih menjadi kendala meski papan pengumuman sudah terpampang di tiap sudut rumah sakit dan ancaman denda dianggap masih sebatas gertakan, budaya untuk membuang sampah pada tempatnya, budaya untuk memarkir kendaraan pada lokasi yang telah disediakan, budaya untuk asah-asuh pada pasien dan pengunjung, budaya untuk bertutur sapa dengan siapa saja yang berada di lingkungan rumah sakit.

Kapan budaya itu dimulai? Direktur dalam sambutannya pada apel pagi kemarin menuturkan budaya itu dimulai sejak kini, dan dimulai dari diri sendiri bukan dimulai dari orang lain, bila semua orang yang berada dilingkungan rumah sakit memulai dari dirinya direktur yakin 2-3 tahun lagi perubahan itu akan bisa dinikmati, dimana kenyamanan, keamanan, dan keselamatan pasien dan pengunjung menjadi tolak ukur.

Dan bila perubahan itu terjadi, yang kan menikmati adalah orang orang yang bekerja dan berada di lingkungan rumah sakit 3-5 tahun mendatang.

Dalam akhir sambutannya direktur mengajak para pegawainya untuk menyonsong akreditasi yang sudah semakin dekat, semua elemen harus bekerja sama dan harus merasa bertanggung jawab dan memiliki. Semumpung masih punya waktu direktur mengajak untuk terus fokus, dan jangan pustus asa, 

"Kita pasti bisa......." begitu jargonnya yang ditirukan oleh semua peserta apel pagi.

Nanang Diyanto