Sosialisasi Cuci Tangan Lewat Lomba Tari

lewat tari memperagakan cuci tangan
Rumah sakit adalah pusat pengobatan dan perawatan suatu penyakit, berbagai penyakit serta masalah kesehatan yang harus ditangani. Berbagai penyakit menular serta penyakit lainnya berpadu mencari kesembuhan. Namun jika niat mencari kesembuhan justru menjadi sakit yang seharusnya bisa diantisipasi adalah merupakan masalah baru, dan masalah sudah jamak. Baik pagi pasien sendiri, petugas, ataupun keluarga (penunggu, pengantar) pasien.
Ada kiat sederhana yang dikembangkan di Rumah sakit dan kini sedang giat-giatnya dipromosikan yaitu “cuci tangan”, masalah mudah dan sepele dan semua orang bisa melakukan, tapi tidak semudah itu dalam pelaksanaannya. Baik bagi petugas rumah sakit sendiri, terlebih pasien serta pengunjung lainnya.
Dalam rangka hari ulang tahun ke 97 RSU Harjono Ponorogo kemarin (7-11-14) mengadakan lomba ‘dance cuci tangan’ yang diikuti semua ruangan dan istalasi. Dengan harapan sosiliasi ini bermanfaat bagi petugas, pasien, serta pengunjung untuk meminimal angka kejadian penyakit menular yang ditularkan selama dalam komplek rumah sakit.
Berjenisnya jenjang pendidikan, jenis pekerjaan, serta tingkat resiko setiap petugas perlu dibekali pengaman yang murah serta mudah dalam pelakasanaannya. Petugas di kamar operasi sudah terbiasa dalam soal cuci tangan secara steril, namun masih banyak petugas di ruang penyakit menular ataupun tempat terdampak seperti petugas londry, kebersihan, serta dapur umum.
Resiko bagi penunggu dan pengunjung meski kurang begitu nampak, tapi setiap sentuhan tangan terhadap penderita, barang, tempat, serta lingkungan rumah sakit merupakan paparan yang perlu diwaspadai.
Untuk hal itu pihak rumah sakit menyediakan tempat cuci tangan dan cairan anti septic disediat sudut atau tempat terbuka di rumah sakit serta petunjuk pemnggunaannya, namun lagi-lagi fasilitas itu seakan sia-sia karena minimal sekali pengunjung atau penunggu yang memanfaatkannya. Meski ada himbauan untuk selalu cuci tangan sebelum dan seudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien.

candid ; bukti lewat lomba tarian ini mereka mengikuti
Selain disaksikan para petugas, lomba dance itu disaksikan pengunjung, keluarga pasien, serta para psien yang sedang antri menunggu giliran untuk pemeriksaan. Tampak pada gambar diatas seorang ibu lewat jepretan candid saya sedang menirukan cara cuci tangan yang diperagakan group dance di atas panggung. Ini merupakan indikator keberhasilan ivent ini, mendapat respon dari orang luar dan sasaran. Karena mereka menjadi terdampak yang rentan menjadi tertular penyakit tanpa disadarinya.

selain tarian masih ditambah presentasi audio visiula
Macam-macam kreasi tarian yang diusung peserta, mulai tarian modern, tradisional, India, jathilan reyog, tapi paling banyak lagu-lagu dangdut koplo yang sedang hits seperti “sakitnya di sini”, “wedhus”, “aku rapopo” dan lainya.
Tiap peserta diberi waktu satu lagi serta satu persentasi cuci tangan, mana pesan yang mudah dipahami menjadi penilaian tersendiri selain kekompakan serta koreografi.

satu menggunakan pamlet, lainya mempergakan

dangdut koplo ini bikin heboh, para bu bidan

tarian India, tanpa Arjuna

Juri sempat kewalahan, perlu kejelian untuk menetapakan pemenang, banyaknya group peserta dan banyaknya inovasi koreografi menjadi menariknya penjurian, namun juri berkali-kali menekankan pada pesan cuci tangan serta persentasi cuci tangan.

dari kewajiban menjadi kebiasaan, dari kebiasaan jadi budaya
Dari penyelenggaraan ini diharapkan para petugas melakukan kewajibannya cuci tangan buat pengamanan orang yang ditangani serta pengamanan dirinya sendiri, dari kewajiban menjadi kebiasaan, dan akhina mnejadi budaya.
Bagi pengunjung dan penunggu bisa mengambil hikmah apa pentingnya cuci tangan yang nampak sepele itu tapi berdampak luar biasa. Promosi sederhana yang dikemas dalam nuansa keakraban demi tujuan bersama.

wastafel, cairan antiseptic, dan petunjuk penggunaan di tiap sudut dan ruang terbuka di rumah sakit
Wastapel, cairan antiseptik serta pamlet penggunaan yang terpasang disudut-sudut rumah sakit tidak akan menjadi pajangan lagi.
“Mari cuci tangan”
“Ayo hidup bersih”
*) Salam Njepret
*) Salam Sehat
Tags: rsu harjono dance cuci tangan bersih nanang diyanto ponorogo aksiuntukindonesia