Candi Penataran Paska Letusan Gunung Kelud

candi Brawijaya, menjadi model tugu tugu di Jawa Timur termasuk maskot Kodam Brawijaya
Satu bulanan yang lalu gunung Kelud erupsi, tak hanya Blitar dan Kediri, kota-kota di luar Jawa Timur bahkan kota-kota diluar provinsi kebagian abu dan pasir vulkanik gunung Kelud.
Ini pertama kali penulis berkunjung ke candi Penataran, dan selama ini hanya tahu dari pelajaran sejarah ketika masih sekolah dulu. yang letaknya hanya 10-an km dari gunung Kelud menjadi daerah yang terdampak oleh erupsi. Menurut petugas kebersihan pasir dan debu yang menyelimuti candi dan area candi hanya setebal 1,2-2 cm. Ketebalan ini lebih tipis dibanding daerah-daerah lain di kota Kediri yang jaraknya lebih jauh dari lokasi candi Penataran.
Menurut pedagang sovenir yang jualan di area parkir, “Mungkin karena dulunya candi ini dibuat untuk persembahan dan menghormati gunung Kelud, orang jaman dulu pasti sudah memikirkan mengapa candi dibikin di daerah Penataran ini.”
Entah benar atau tidak itulah asumsi masyarakat, tiap orang boleh punya pendapat masing-masing.
Menurut petugas, candi sempat ditutup 2-3 hari untuk dilakukan pembersihan, pembersihan dilakukan bahu-membahu pihak Pemda, TNI-Polri, LSM, serta masyarakat sekitar.

Taman depan, bersih dari material Gunung Kelud

Dua arca Dwarapala bersenjata gada

Bale Agung, mungkin dulu seperti paseban atau aula


Candi Teras, tempat menaruh sesaji

Candi Brawijaya

Patung Ghanesa dalam candi Brawijaya
Candi Brawijaya, yang di dalamnya terdapat patung Ganesha, candi ini merupakan bangunan tertinggi di komplek Penataran ini, kondisinya masih utuh, dan candi ini menjadi model tugu atau pintu gerbang kantor serta tugu perbatasan antar kabupaten di Jawa Timur. Bahkan Kodam Brawijaya menggunakan candi ini sebagai lambangnya, begitu pula pemerintah Jawa Timur.
Begitu memasuki halaman tengah kita akan bertemu 2 arca Dwarapala lagi namun ukurannya lebih kecil dibanding di halaman depan.
Candi Naga, ornamen perempuan mengangkat naga mirip patung Liberty di AS

Candi Bata, reruntuhan batu bata ini diyakini umurnya lebih tua dari candi utama

Candi Induk, candi yang dianggap paling sakral

candi induk, dipotret dari sudut barat laut
Candi induk, yang diyakini candi yang utama atau candi yang paling disakralkan, terdiri 3 tingkat atau 3 teras, dan disetiap sisi terdapat patung yang namanya Mahakala, dan di dinding candi ini terdapat relief yang cerita Ramayana.



Terus ke belakang kita akan bertemu reruntuhan pintu gerbang paling belakang, namun sebagian bangunan masih berdiri


Bagian yang paling belakang adalah berupa klam sumber air, yang diyakini tempat bersuci, sumber air ii selalu mengalir meskipun kemarau tiba, dan didalam kolam ini dihiasi ornamen relief , dan sekarang diberi ikan hias.

Demikian reportase dari candi Penataran sebulan paska gunung Kelud erupsi.
Komentar
Posting Komentar